Jumat, 03 Januari 2014

Jenis tanah di Indonesia


Jenis-jenis tanah di Indonesia
a.   Tanah Vulkanik
Tanah vulkanik disebut juga tanah regosol adalah tanah hasil pelapukan abu vulkanik atau kepundan. Tanah vulkanik berwarna kelabu, cokelat, dan cokelat kekuningan. Tanah ini sangat subur dan banyak terdapat di Pulau Sumatra, Jawa, Sulawesi, Bali, Lombok. Tanah ini cocok untuk daerah pertanian, tanaman palawija, tembakau, dan buah-buahan. 

b.   Tanah Aluvial
Tanah aluvial disebut juga tanah endapan adalah tanah hasil erosi yang diendapkan di daerah-daerah dataran rendah. Tanah aluvial berwarna kelabu atau cokelat. Tanah ini subur dan tersebar hampir semua pulau di Indonesia. Tanah aluvial cocok bagi tanaman padi, palawija, tembakau, tebu, kelapa, dan buah-buahan. 

c.   Tanah Humus
Tanah humus adalah tanah hasil pembusukan bahan-bahan organik. Tanah ini bersifat subur dan memiliki warna kecoklatan. Banyak terdapat di Sumatra, Jawa Barat, Banten, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Sangat cocok untuk lahan pertanian padi, tanaman kelapa, nanas, dan lain-lain. 

d.   Tanah Gambut
Tanah gambut adalah tanah hasil pembusukan yang kurang sempurna dari tumbuhan di daerah yang selalu digenangi air, seperti rawa-rawa. Tanah ini berwarna cokelat. Banyak terdapat di pantai timur Sumatra, Kalimantan Barat, pantai selatan Papua. Tanah ini bersifat tidak subur, karena selalu tergenang air.

e.   Tanah Laterit
Tanah laterit adalah tanah hasil pencucian sehingga kekurangan unsur hara, kurang subur, dan tandus. Tanah ini berwarna kekuning-kuningan sampai merah. Dan banyak terdapat di Lampung, Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara.

f.    Tanah Podsol
Tanah podsol adalah tanah yang terbentuk karena pengaruh suhu rendah dan curah hujan yang tinggi. Tanah ini tidak subur dan sangat miskin unsur hara dan berwarna merah sampai kuning. Tanah ini banyak terdapat di daerah pegunungan tinggi di Sumatra, Jawa Barat, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

g.   Tanah Litosol
Tanah litosol adalah tanah hasil pelapukan batuan beku dan sedimen yang masih baru terbentuk sehingga butirannya besar. Bersifat miskin unsur hara dan banyak terdapat di Pulau Sumatra, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara, Maluku bagian selatan, dan papua. Tanah ini kurang subur sehingga hanya cocok untuk pohon-pohon besar di hutan.

h.   Tanah Mediteran
Tanah mediteran disebut juga tanah kapur merah adalah tanah hasil pembentukan batu kapur keras dan batuan sedimen. Tanah mediteran memiliki warna merah sampai cokelat. Tanah ini kurang subur tetapi cocok untuk tanaman palawija, tembakau, jati,  dan jambu mete.

i.    Tanah Renzina
Tanah renzina disebut juga tanah kapur hitam adalah tanah hasil pelapukan batuan kapur di daerah yang memiliki curah hujan tinggi. Tanah renzina memiliki warna hitam dan miskin unsur hara. Tanah ini banyak ditemukan di daerah bergamping, seperti digunung kidul, yogyakarta.

j.    Tanah Grumusol
Tanah grumusol adalah tanah yang berasal dari batuan induk batu kapur dan tuff vulkanik. Tanah ini memiliki kandungan bahan organik rendah. Tanah grumusol terdapat di Jawa bagian timur, Madura, Nusa Tenggara, dan Maluku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar